Kirab Pemuda Nusantara Berani Bersatu 2017 Bhinneka Tunggal Ika Adalah Kenyataan, Bukan Sekedar Slogan

Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi pada puncak Kirab Pemuda Nusantara (KPN) Tahun 2017 di Alun-Alun Kanigoro, Kabupaten Blitar, Kamis (7/12),  menyampaikan, tidak ada perasaan selain haru dan bangga, menyaksikan 73 pemuda terbaik bangsa  yang telah melintasi lebih dari 100 kabupaten/kota dan singgah di 34 provinsi. Mereka bukan hanya para peserta Kirab Pemuda 2017. Lebih dari itu, mereka adalah saksi mata betapa Indonesia adalah bangsa yang luar biasa melimpah kekayaan dan keberagamannya. Dengan mata kepala sendiri, mereka merasakan langsung betapa Bhinneka Tunggal Ika adalah kenyataan dan bukan sekedar slogan.

Kepada Menko PMK, sebagai Penanggungjawab Kegiatan Kirab Pemuda 2017, Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi menyampaikan, setelah menempuh perjalanan mengelilingi nusantara selama kurang lebih 72 hari dari ujung utara (Miangas, Sulawesi Utara) dan selatan (Rote Ndao, NTT) Indonesia, Blitar menjadi titik akhir dimana 73 peserta Kirab Pemuda 2017 bertemu. Di kabupaten tempat bersemayamnya jasad pendiri bangsa, Proklamator Tercinta, Presiden Republik Indonesia Pertama, Ir. Soekarno inilah, sejumlah rangkaian kegiatan puncak Kirab Pemuda yang mengusung slogan # Berani Bersatu digelar. KPN 2017 ini merupakan satu diantara program unggulan Kemenpora. Hadir dalam kegiatan ini antara lain, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, Sekretaris Menteri Koordinator Polhukam, Mayjend TNI Yoedhi Swastono, sejumlah perwakilan kementerian dan lembaga, Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, serta perwakilan beberapa kepala daerah yang dilewati peserta KPN 2017.

Dalam laporan itu disampaikan, 72 hari yang lalu, tepatnya pada 26 September 2017, Menpora  melepas peserta zona I Kirab Pemuda dari Pulau Miangas. Pulau ini  salah satu pulau terdepan Indonesia di sebelah utara yang berhadapan langsung dengan Filipina. Esoknya, pada 27 September 2017, Menpora sudah berada di Rote Ndao, pulau paling selatan Indonesia yang langsung berhadapan dengan Australia, untuk melepas peserta inti Kirab Pemuda di zona II. Perjalanan 73 pemuda terbaik nusantara ini menurut Menpora menjadi pengejawantahan simbolik atas visi Nawa Cita Bapak Presiden Joko Widodo yang ingin membangun Indonesia dari pinggiran. Para peserta Kirab Pemuda telah menjadi pelopor yang menggerakan jutaan pemuda lain di seluruh Indonesia. Mereka merupakan penyambung lidah bagi saudara-saudaranya sebangsa dan setanah air di sudut-sudut negeri mengenai kemajuan pembangunan yang telah ada maupun yang sedang terus berjalan.

Menpora menegaskan, hari ini fisik mereka memang tampak seperti letih. Namun sorot mata anak-anak muda terbaik ini. tajam dan kuat. Sorot mata yang menandakan bahwa mereka boleh kehabisan tenaga karena letih namun tidak akan pernah mereka kehilangan semangat.

Dihadapan undangan yang hadir, Imam Nahrawi juga meminta kepada seluruh peserta Kirab Pemuda untuk menyebarkan semangat berani bersatu di lingkungan sekitarnya, karena sekat dan batasan-batasan bukan halangan bagi para pemuda untuk terus bersatu demi cita-cita besar membangun Indonesia lebih baik dimasa depan. Kegiatan ini  diharapkan bukan sekedar napak tilas kebhinekaan, namun juga harus menjadi ajang promosi pariwisata lokal, mendorong potensi daerah dan mampu memunculkan ikon-ikon pemuda kreatif yang bisa menginspirasi Indonesia dengan karya-karyanya.

Seperti diketahui, perjalanan mengelilingi nusantara yang dilakukan oleh 73 peserta ini telah dimulai sejak tanggal 26 September lalu, dari titik terdepan Indonesia di pulau paling utara dan selatan, yaitu Miangas, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara dan Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur. Dari titik-titik terdepan Indonesia itu peserta bergerak melintasi 100 Kabupaten/Kota di 34 provinsi di seluruh Indonesia.

 

 

 

 

 

About Webmaster Prokopim